Strategy Marketing ala Mendekati Cewek Cafe


Dunia yang semakin kompetitif memaksa para marketer untuk secara kreatif menggali startegy strategi baru dan paling jitu. Terlebih saat dunia semakin tanpa batas dengan perkembangan internet yang semakin canggih. Namun sebenarnya secara strategy marketing bagaikan men dekati cewek dalam sebuah cafe. Tentu beragam cara dan taktik ketika ingin berkencan dengan cewek tersebut.

Pertama, ketika kita meihat cewek yang aduhai he he he. Kita langsung mendekati cewek dan mengatakan “ hallo cewek, kamu mau nggak kencan sama saya, nama saya X, saya orangnya cakep and tajir. Loe rugi deh kalu nggak kencan sama gue, ayolah kita kencan”. Strategy ini sering disebut sebagai Hard Selling. Strategy penjualan seperti ini terbilang kasar. Coba lihat di facebook, banyak kan yang tiba tiba menawarkan produk. Biasanya strategi ini seorang salesman atau marketer akan banyak berbicara tentang kelebihan-kelebihan produknya kepada pelanggan tanpa mau mengetahui apa sebenarnya yang dibutuhkan pelanggan. Strategi ini seringkali memaksa, meminta sampai memohon belas kasih untuk mendapatkan order. Strategy mengabaikan hubungan emotional dengan pelanggannya.

Kedua, Ketika kita ingin mendekati cewek dengan cara meminta seorang pelayan cafe untuk memberikan segelas wine kepada seorang cewek. Pelayanan tersebut kemudian mengatakan kepada cewek” saya diminta itu memberikan segelas wine ini untuk Mbak. Cowok yang duduk di situ yang mentraktir. Cowok itu ingin sekali berkenalan dengan mbak ”. Startegy ini dalam dunia marketing disebut sebagai Advertising, Advertising (Periklanan atau Promosi ) adalah suatu bentuk komunikasi yang ditujukan untuk mengajak orang yang melihat, membaca atau mendengarnya untuk melakukan sesuatu. Ada dua strategy pertama, Above The Line (ATL) adalah aktifitas marketing/promosi yang biasanya dilakukan oleh manajemen pusat sebagai upaya membentuk brand image yang diinginkan, contohnya : iklan di Televisi dengan berbagai versi. Sifat ATL merupakan media ‘tak langsung’ yang mengenai audience, karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan audience. Kedua, Below The Line (Media Lini Bawah) adalah segala aktifitas marketing atau promosi yang dilakukan di tingkat retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen supaya aware dengan produk kita, contohnya : program bonus/hadiah, event, pembinaan konsumen dll. Pada intinya aktifitas BTL selalu bertujuan untuk mendukung dan memfollow up aktifitas ATL. Sifat BTL merupakan media yang ‘langsung’ mengena pada audience karena sifatnya yang memudahkan audience langsung menyerap satu produk/pesan saja.


Ketiga, Strategy mendekati cewek di cafe dengan cara memberikan uang tips kepada beberapa pelayan. Agar pelayan tersebut berbicara kebaikan dan kelebihan kita di depan cewek yang ingin kita dekati bahkan didepan semua pengunjung cafe. Beberapa pelayan tersebut dengan cara bergantian dan secara alami akan mengatakan ” Mbak cowok itu namanya X, dia orangnya baik dan tajir. Banyak sekali pengunjung atau cewek yang mendekati dia, Selain itu cowok itu sabar dan cool and bla..bla..bla”. Pembicaraan atas kebaikan dan kelebihan kita ini berkembang dari sebelumnya antar pelayan sampai berkembang antar pengunjung Cafe. Namun kita yang sedang dibicarakan harus selalu menunjukan baik kita meaik baik dan memiliki kelebihan kelebihan. Startegy ini dalam marketing disebut sebagai Word of Mouth Marketing atau marketing komunitas atau juga disebut Getok Tular. Pelanggan akan membicarakan kelebihan atau benefit produk kita kepada rekannya, kepada saudaranya dan kepada kenalannya yang lain. Bahkan pelanggan pelanggan yang telah merasakan benefit membentuk komunitas yang selalu membicarakan produk kita. Bahkan pelanggan yang telah membentuk komunitas ini bisa memberikan masukan masukan ke perusahaan sehingga inovasi produk yang kita kembangkan sesuai ketinginan pelanggan. Hasilnya adalah pelanggan merasa memiliki emotional yang tinggi bahkan merasa memiliki produk tersebut. Pelanggan pelanggan inilah yang akan membela produk kita.

Akhirnya saya katakan bahwa area kompetisi yang sebenarnya berada di mind customer/benak pelanggan bukan dipasar.


Share this article :
 
Copyright © 2015 | Buzzer Agency - All Rights Reserved.
Supported by : Creating Website | Johny Template | Mas Template